Lahan Pertanian Habis, Perusahaan Berhenti Beroperasi
KLARI, RAKA - Bertumbuhnya industri di Kabupaten Karawang khusunya di Desa Walahar, Kecamatan Klari cukup berdampak pada kondisi lahan pertanian. Pasalnya, sedikitnya lebih dari 10 pembangunan pabrik industri menghabiskan lahan pertanian. Bahkan kebaradaan traktor seharga Rp 28 juta milik pemerintahan desa pun menjadi mubazir.
Kepala Desa Walahar, Sardi Anwar Surendra mengaku bahwa sudah lama tidak menggunakan traktor untuk kepentingan para petani. Sebab, diketahui sendiri kata dia, sudah tidak ada lahan pertanian yang berada di Desa Walahar. "Sudah nggak ke pake, kadang suka dipinjemin ke desa tetangga," tuturnya.
Namun kondisi saat ini, dengan permintaan UMK yang tinggi juga membuat sejumlah perusahaan atau industri yang ada di Walahar bangkrut atau tidak beroperasi lagi. Kerugian besar pula bagi desa, karena angka pengangguran bisa lebih banyak. "Sekarang mah pabrik hampir setengahnya di Walahar sudah bangkrut, seperti DSI, BKM sudah tidak ada," tuturnya.
Dampak yang akan terjadi ke desa kata dia, selain hilangnya lahan pertanian sejumlah pekerjaan bagi masyarakat di Desa Walahar juga kehilangan. Maka untuk kembali memajukan perekonomian di desa, dirinya menyarankan kepada setiap masyarakat untuk membuka usaha sendiri. "Mau jadi petani lahan sudah tidak ada, mau jadi pekerja buruh pabrik juga tidak ada, ujung-ujungnya buka usaha aja sendiri," pesannya.
Seperti yang dilakukan Akbar Maualana (24), warga Dusun Walahar RT02/03, Desa Walahar ini memilih untuk membuka usaha kecil-kecilan yaitu membuka warung kopi di depan rumahnya. Sebab, tidak ada pilihan lain lagi kata dia selain membuka usaha sendiri. "Mending usaha aja sekarang mah," ucapnya.(yna)
Home »
Klari Raya
» Dampak Buruk Industri di Karawang
Dampak Buruk Industri di Karawang
Written By Admin Raka on Jumat, 26 Januari 2018 | 16.00.00
Label:Headline
Klari Raya