KLARI, RAKA – Akibat dibiarkan rusak bertahun-tahun, atap Puskesmas Curug ambrol lalu mengenai tangan dokter yang sedang mengobati pasien. Padahal, sejak tahun 2015 puskemas yang dipimpin oleh Asep Gunawan, itu sudah mengajukan perbaikan.
“Karena sudah ada yang celaka akibat tertimpa materil bangunan yang jatuh, pelayanan dialihkan ke ruang belakang,” ujar Kepala Puskesmas Curug Asep Gunawan kepada Radar Karawang, Senin (16/1).
Pelayanan terhadap masyarakat, kata Asep sementara waktu dialihkan ke ruang belakang. Karena tiga ruangan yang biasa digunakan untuk poli gigi dan balai pemeriksaan dikosongkan. "Semua sudah dipindahkan karena atap ruangan ambruk,” ujarnya.
Ia melanjutkan, Dinas Kesehatan sudah merespon persoalan tersebut, tapi hingga saat ini belum ada informasi lanjutan rencana perbaikan ruangan itu. "Kalau memang benar di tahun ini, mungkin sudah ada informasi ke kami. Tapi sampai sekarang belum ada, ujung-ujungnya dokter kami jadi korban tertimpa plafon jatuh,” katanya.
Dokter berstatus fungsional, dr Budi Suhayanto yang menjadi korban tertimpa reruntuhan atap mengatakan, infrastruktur gedung puskesmas yang didirikan di lahan seluas 1000 meter tersebut, kini sudah mengalami kerusakan total dan mulai menjalar ke ruang tunggu para pasien. "Sebelumnya saya tertimpa atap plafon yang runtuh hingga tangan berdarah,” ujarnya.
Ia menceritakan, ketika memeriksa kesehatan pasien, tiba-tiba plafon runtuh lalu mengenai tangannya. Beruntung saat itu pasien tidak ikut jadi korban. "Akhirnya pelayanan dialihkan ke ruangan sementara di belakang bangunan," ungkapnya.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan harus segera melakukan perbaikan gedung puskesmas, agar pelayanan kesehatan tidak terganggu. “Kami merasa melayani kurang maksimal, karena tidak ada ruangannya. Jika dibangun gedung baru, bisa melayani masyarakat di Desa Curug, Cimahi dan Karanganyar,” pungkasnya. (ian)
Atap Puskemas Curug Ambrol
Written By Mang Raka on Selasa, 17 Januari 2017 | 18.09.00
Label:
Headline,
Klari Raya
0 komentar:
SILAHKAN KOMENTARI MENGGUNAKAN BAHASA YANG SANTUN